Wednesday 16 July 2014

Toleransi beragama umat Muslim di indonesia, dan di luar indonesia. apakah sama??

Bagaimana sikap seorang muslim dengan seorang nonmuslim?
Akhirnya hari ini lengkap sudah pemikiranku tentang toleransi beragama, ya! pada hari jumat13 Juni 2014 bertempat di masjid manarul ilmi, saat sedang khotbah jumat . 
Hari ini aku akan melaksanakan ujian terakhir semester 6, pengukuran teknik. tepatnya bab signal conditioning dan sensor jam 13.00 (masih belum siap gara2 H-1 belajarnya wkwk maklum mahasiswa sibuk :P) Seperti jumat-jumat biasanya, aku datang ke masjid untuk melaksanakan solat jumat terlebih dahulu.

Setelah duduk dibarisan makmum, akhirnya pengkhotbah pun berdiri di mimbar dan memberikan ceramahnya. dan tebak siapa? Prof.Dr.Ir Abdullah Shahab. Guru besar teknik mesin. Sekaligus dosen mata kuliah perancangan eksperimenku. Dosen yang paling “dosen” menurutku, di lain tulisan akan aku ceritakan alasannya, yang jelas, dia adalah salah satu dosen yang membuat aku semangat kuliah di teknik mesin ITS dan dosen yang paling menginspirasiku (karna ITB dan univ lainnya tidak diajar dia ehhe)

Setelah sadar yang akan mengisi khotbah beliau, aku langsung ambil tempat strategis dan fokus mendengarkan.

beliau membuka khotbah dengan mengucapkan salam, dan menyampaikan cara memandang toleransi beragama itu ada 2 pendekatan, yaitu pendekatan menurut pemikiran manusia dan pendekatan berdasarkan ayat al-quran.

lalu beliau melanjutkan dengan berkata "Allah-lah yang berkehendak agama diseluruh dunia ini tidak hanya islam, jika Allah berkehendak agar Agama didunia ini hanya Islam ,itu sangat mudah, NAMUN, bukan itu kehendak Allah, Jadi tugas umat islam hanyalah menyampaikan (berdakwah) untuk apakah ia yang didakwahkan akan masuk islam atau tidak itu bukan kehendak kita”

QS. Yunus 41
Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: “Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan”.

Umat Islam sangat menghargai adanya perbedaan keyakinan karna "Umat islam memandang Isa Almasih /Jesus christ itu sebagai nabi Allah jika kita tidak percaya maka kita tergolong umat yang kafir (messenger of Allah), dan kita beriman dengan kitab yang dibawa beliau saat itu yaitu Injil. Umat Islam juga percaya bahwa siti maryam/ bunda maria itu adalah gadis suci bahkan didalam kitab umat islam (al-quran) terdapat 1 surat penuh yang membahas tentang kesucian dari maryam. Sehingga kita sangat menghormati kepercayaan umat nasrani dan umat yang lainnya.  begitu juga dengan nabi Musa dengan kitab tauratnya, nabi daud dengan kitab zaburnya. Namun, apa yang dilakukan oleh sebagian umat lain kepada nabi Muhammad? ia membuat karikatur beliau. Apa yang dilakukan dengan Al-Quran? mereka menistakannya

Beliau menambahkan” “ Selama saya berada di perancis 5 tahun, tidak sekalipun ada toleransi beragama disana, bahkan jilbab dilarang disana. tidak ada hari libur nasional untuk umat islam disana”,

beliau menegaskan “Not a single day! Padahal persentase umat muslim disana lebih banyak dibandingkan umat nasrani di indonesia. Di sini umat nasrani mendapatkan 3 hari libur untuk kegiatan agama mereka. Bahkan di Bali, ketika hari raya nyepi bandara disana ditutup, tapi apa pernah bandara soekarno-hatta ditutup karna hari raya idul fitri? jadi dimana toleransi agama yang diteriakan oleh mereka?”

lalu beliau menantang “silahkan bapak cari di internet negara bagian (bukan negara islam) mana yang pemimpinnya umat islam, bahkan di australia seorang muslim yang ingin menjadi kepala desa saja masuk headline koran nasional, YA! headline koran nasional. di sana(negara asing) tidak pernah menyinggung tentang toleransi agama, minoritas ya minoritas banyak halangannya hanya di indonesia yang sering meneriakkan toleransi beragama”

beliau melanjutkan “bagaimana ini dapat terjadi? karna mereka tidak pernah memberi kesempatan kepada umat islam untuk memimpin mereka. Namun, sangat berbeda di indonesia. Indonesia yang katanya menjunjung toleransi agama yang tinggi, telah memilih beberapa pemimpinnya yang bukan dari kalangan umat muslim. PADAHAL, sekitar 80% rakyatnya adalah beragama islam. 

"dalam salah satu ayat Quran 

QS. 3. Aali ‘Imraan : 28.

“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi WALI (PEMIMPIN / PELINDUNG) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara  diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali(mu).”

QS. 3. Aali ‘Imraan : 118.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi TEMAN  KEPERCAYAANMU orang-orang yang di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang  disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya.”

Jika memang kita beragama Islam, WAJIB hukumnya untuk menjadikan Al-quran sebagai pedoman hidup. dalam Al-quran sudah lengkap tentang bagaimana kita bertoleransi agama dan bersikap . Yang harus dilakukan hanyalah melaksanakan.